Seringkali kita mendengar orang menyebut kata hati, tertutama di saat kita berkeluh kesah pada sahabat atau orang tua. Manakala kita meminta saran dan pendapat mereka untuk mempertimbangkan dua pilihan kita yang sama baiknya, mereka pasti mengatakan "ikuti kata hatimu". Tentu mereka tidak mau kita salah mengambil pilihan dan mereka sadar bahwa mereka tidak bisa memastikan mana yang terbaik buat kita. Seandainya pun pilihan mereka adalah salah satunya, tapi perlu diingat bahwa setiap pribadi itu berbeda. Bisa jadi itu lebih baik buat mereka tapi bisa jadi itu bukan yang lebih baik buat kita.. Kesimpulan sementara, di saat kita sudah yakin orang akan memberikan saran yang lebih tegas, eh, tahunya ujung-ujungnya cuma disarankan ikuti kata hati.. Hehe..

Ya gapapa lah, namanya juga usaha, setidaknya pasti mereka sudah memberikan pandangan dan pertimbangan untuk kita pikirkan. Siapa tahu saja di antara semua kalimat yang mereka ucapkan bisa jadi ada satu kalimat kunci yang membuat kita tersentak alias sangat besar pengaruhnya. Jadi kalau begitu, kita tidak harus menghindari orang-orang atau tidak mau meminta pendapat orang lain karena merasa itu sia-sia. Tidak begitu juga. Pemikiran orang terbatas bisa jadi kita ketemu seseorang yang bisa lebih bijaksana dalam menilai terutama karena mereka adalah penonton, jadi semua pilihan netral bagi mereka. Lagi pula orang yang terbiasa memutuskan sendiri biasanya tidak maksimal karena ada faktor emosi, kebiasaan, dan mencari yang gampang.

Dari tadi kita membahas kata hati, terus apa yang dimaksud kata hati? Kata hati menurut penulis adalah penggerak alam bawah sadar yang memberi kita rasa terhadap sesuatu. Kata hati tidak dapat dipaksakan tetapi hanya bisa dipengaruhi secara halus. Bila kita melihat acara hipnotis di televisi, nah itu bisa dijadikan satu contoh, bahwa orang yang bisa dihipnotis adalah orang yang kata hatinya sudah dipengaruhi. Selama kata hatinya menolak untuk dihipnotis, maka usaha hipnotis tidak akan bisa bekerja. Itulah kenapa para pelaku kejahatan hipnotis, berusaha menjadikan kita iba terhadapnya, itu supaya kata hati kita menyimpulkan bahwa kita harus membantunya.. sehingga tidak terasa berpindah tanganlah itu cincin dan perhiasan lainnya.

Bila kita sengaja melakukan sesuatu yang tidak kita inginkan atau kita tidak sepenuhnya ikhlas menjalani pilihan kita, itu bisa dinamakan membohongi kata hati. Membohongi kata hati membuat kita sangat tidak enak menjalaninya, dan begitu ada sedikit hambatan yang muncul maka motivasi kita langsung drop. Kondisi ini akhirnya akan memberikan ruang yang tidak teratur dalam kejiwaan yang akhirnya menimbulkan ketidakseimbangan kondisi kejiwaan kita, yang bila dilanjutkan dalam waktu yang lama, maka bukan kebahagiaan yang kita dapatkan tapi 'penyakit', meskipun yang kita cari itu adalah uang yang notabene adalah sumber kebahagiaan. Loh, kok bisa? Ya kalau pekerjaan itu membuat kita cemas, misalnya keuangan perusahaan lagi gonjang ganjing, resiko keselamatan kerja yang terlalu tinggi, dll.

Terus kesimpulannya? Ya betul, ikutilah kata hati. Biarpun sedikit yang peting berkah, biarpun sedikit yang penting dekat dengan orang tua, biarpun sedikit yang penting kita menikmati hidup, biarpun sedikit yang penting tenang dalam beribadah. Loh kok sedikit terus? Sedikit itu kan untuk sekarang, nanti kan bisa jadi besar. Selama kita selalu berpikir positif dan tenang dalam menjalani hidup, ibadah yang lebih lebih intens, dan kesehatan yang lebih terjaga, insya Allah rejeki akan ditambah.. Amiin.. Setuju ??!!

Share atau like dengan tombol yang ada di bawah.. :D