Banyak dari kita memvonis bersalah Si ‘Percaya Diri’ sebagai alasan kenapa kita tidak bisa maju dan tidak sigap mengambil peluang. Padahal, percaya diri itu adalah sikap yang sebenarnya bisa kita ubah dan bukanlah satu kutukan takdir. Bagaimana mengubahnya? Inilah tips bagaimana meningkatkan rasa percaya diri anda:
 
1. Jangan melihat orang lain terlalu tinggi dan sebaliknya jangan lihat diri kita terlalu rendah. Rasa percaya diri itu diawali dengan anggapan kita tidak seberuntung orang lain dan selalu menyalahkan diri sendiri. Tips: kurangi bahkan kalau bisa hilangkan pikiran yang menjurus untuk membandingkan diri kita dengan orang lain.

Posted on 18:26 by 100% asli

1 comment

Nasi sudah jadi bubur merupakan ungkapan yang berarti suatu peristiwa itu telah terjadi dan tidak bisa diulang kembali. Bubur itu bisa jadi adalah kondisi yang dinyatakan orang untuk menyimpulkan tidak adanya kesempatan kedua.

Padahal sebenarnya tidak demikian, kesempatan atau peluang masih sangat luas dan masih banyak kesempatan-kesempatan lain yang belum terlihat. Kita harus meyakini bahwa kesempatan itu kita sendiri yang memilihnya dan kita sendiri yang mendatangkannya. Kesempatan akan selalu ada bila kita optimis dan berusaha membuat dan mewujudkannya.

Posted on 21:19 by 100% asli

Saya terkapar oleh penyakit yang muncul berurutan bahkan ada yang dobel sekaligus. Semua saya alami setelah kutinggalkan pekerjaanku. Pekerjaan yang begitu hebatnya sehingga saya jenuh menjawab pertanyaan orang lain tentang kenapa aku meninggalkannya. Capek deh..

Meskipun memikirkannya atau tidak adalah hak saya, tapi saya mengakui tidak bisa begitu saja menghentikan kekuatan pikiranku. Pikiranku sudah begitu liarnya sehingga nekad saja saya putuskan untuk keluar dari pekerjaan agar fokus ke peruntungan yang lain. Bila pikiran sehebat itu saja telah bisa membuatku menyerah untuk menurutinya, bagaimana bisa saya menghentikan pikiran-pikiran skala kecil.

Posted on 06:03 by 100% asli

No comments

Masa lalu selalu indah untuk dikenang dan tidak akan pernah hilang dari ingatan. Biarpun itu senang maupun susah, semuanya indah untuk dikenang kembali. Bahkan seringkali kita ingin kembali lagi ke masa itu untuk bisa merasakan kembali tahap-tahap  yang telah kita lakukan di masa lampau tersebut. Berikut tips mengelola kenangan masa lalu;

Jika kita pikir lebih jauh tentang masa lalu, alasan kenapa kita ingin kembali ke masa itu adalah karena kita tahu bahwa arah hidup kita adalah seperti apa adanya sekarang.

Posted on 18:34 by 100% asli

Minimnya peluang yang didapatkan di kampung halaman menjadikan orang-orang berkeinginan merantau. Tentu saja keinginan itu muncul setelah mendengar beberapa kabar mengenai tetangga atau kenalan jauh yang sukses di perantauan. Tentu saja setiap orang menginginkan kehidupan yang jauh lebih layak dan tidak ingin terus menerus hidup dalam serba kekurangan. Jadi, sama sekali tidak ada yang salah dengan keinginan itu, malah orang yang benar-benar serius ingin bangkit dan menjadi sukses harus kita dukung dan kita berikan tanggapan positif.

Kita tidak pelu menyalahkan pemerintah daerah kita tentang minimnya peluang yang ada di daerah sendiri. Terlebih karena kita tidak tahu faktor utama yang menghambat daerah kita kurang maju, jadi kalau asal menyalahkan saja sama sekali tidak akan menyelesaikan masalah. Anggap saja itu suratan takdir yang menjadikan kita memilih untuk merantau.

Apakah merantau menyeramkan? Tidak. Selama kita orangnya baik, maka akan dipertemukan pula dengan orang baik di sana. Kita tidak perlu khawatir merasa sendiri di sana, lambat laun kita akan mengenal lebih banyak orang, baik itu di mesjid, di warung kopi, di pasar, dan kalau merantau karena ditempatkan kerja di sana, maka akan lebih terjamin lagi karena sudah pasti akan mempunyai teman kerja.

Jika ada orang yang benar-benar baru merantau dan tidak punya kenalan atau keluarga, maka saya akui dia sebagai perantau sejati. Perantau sejati adalah orang yang benar-benar mau mengambil resiko yang besar walau tanpa kepastian. Orang seperti ini menurutku, punya peluang lebih besar untuk menjadi sukses karena tentu pengorbanannya tidak akan disia-siakan begitu saja dan harus dibayar dengan cerita suksesnya di kemudian hari.

Terus kenapa banyak orang yang merantau berhasil di daerah rantauan, alasannya cuma satu yakni motivasi. Memang benar motivasi ada di mana saja, tapi lain ceritanya bila kita  berada di rantauan. Ini beberapa faktor yang juga sekaligus tips merantau, di antaranya adalah;

1. Di rantauan kita hidup jauh dari keluarga, ini membuat kita menjadi diri sendiri alias mandiri. Kesehatan urus sendiri, belanja sendiri, ada tamu/teman dihadapi sendiri, ada kesulitan dihadapi sendiri, mau makan urus sendiri. Kalau kita tinggal dengan orang tua, yang ada kita malah malas-malasan saja, pasti ada orang tua atau saudara yang ambil alih bagian itu kalau kita tidak sempat atau malas. Iya kan?

2. Di rantauan kita pasti bertemu dengan sesama perantau yang juga mencari pendapatan yang lebih layak. Atau setidaknya kita lebih akrab dengan orang sesama perantau dibanding dengan penduduk aslinya. Kita akan mempunyai komunitas yang akan saling membantu dan akan jadi seperti keluarga sendiri yang selalu memotivasi kita. Kita pun akan mencermati wejangan itu karena dianggap akan berguna bagi kita sebagai pendatang baru di daerah tersebut. Pokoknya, kita lebih serius dan lebih peka menjalani aktivitas. Beda dengan di rumah sendiri yang kadang nasihat orang tua kita saja kita sering abaikan. Jadi di rantauan kita akan lebih bertanggung jawab dan ini modal untuk jadi sukses.. Benar kan?

3. Di rantauan hanya sedikit yang mengenal kita, jadi kita tidak terlalu malu untuk bekerja dari level bawah atau yang lain. Sementara kalau di rumah orang tua, terlalu banyak cerita tentang orang-orang, sehingga kita merasa malu untuk menjadi bahan pembicaraan tetangga atau keluarga besar sehingga kita lebih mencari aman dengan hanya mencari pekerjaan yang lebih bagus yang bahasa kerennya level gengsi di kampung terlalu tinggi. Sekali lagi, peluang orang sukses di rantauan lebih besar dibanding di daerah sendiri, yakni dalam hal kemauan yang lebih besar.

Saya mengakui setiap perantau memiliki motivasi yang patut diacungi jempol. Si perantau bakal malu kalau pulang tidak membawa hasil, jadi pekerjaan apa pun akan dilakukan selama itu baik dan tidak melanggar hukum. Si perantau juga akan termotivasi dengan kesuksesan sesama perantau di sana. Jadi, bagi orang tua yang anaknya ingin merantau dukunglah. Orang tua memang berkewajiban merisaukan anaknya yang bakal jauh di daerah lain, maka dari itu tanyakan dan sarankan apa yang sebaiknya dilakukan di sana dan pastikan si anak sudah benar-benar mantap dengan rencana merantaunya. Setelah itu, serahkan kepada Allah SWT untuk melapangkan jalannya dan doakan selalu agar si anak sehat dan menjadi orang sukses di sana, dan bisa berkumpul lagi di lain waktu.

Semoga bermanfaat.. Salam

Posted on 05:38 by 100% asli

Setiap orang pasti mempunyai cita-cita. Sedari kecil kita sudah sering ditanyai tentang mau menjadi apa kalau sudah besar nanti. Saat itu kita masih bingung mau menjawab apa karena sama sekali tidak paham pekerjaan itu seperti apa. Jangankan pekerjaan, uang saja kita tahunya tinggal minta sama orang tua dan kita belum kepikiran sama sekali bagaimana caranya orang tua kita bisa memiliki uang.

Jangan sampai jadi nostalgia, karena saya ingatkan masa kecil ya.. Yang pasti semua anak kecil memimpikan menjadi sesesorang yang profesinya dekat dengan kesehariannya, seperti dokter, polisi, dan guru.

Dengan berjalannya waktu, cita-cita mulai muncul seiring bertambahnya usia dan banyaknya informasi yang kita dapatkan dari orang-orang sekitar. Kita semakin mendalami kehidupan dan mulai memilah-milah cita-cita mana yang cocok buat kita. Kita pun mulai mempersiapkan diri dengan bersekolah yang baik dan disiplin agar nantinya bisa melanjutkan perguruan tinggi yang diidamkan.

Ingatlah bahwa setiap kemauan pasti ada jalannya. Kalaupun nanti jalan yang kita bayangkan untuk menuju cita-cita menemui jalan buntu, pasti akan ada jalan alternatif yang disediakan Tuhan yang belum terpikirkan oleh kita. Kalau kita gagal, kegagalan bukan untuk diratapi, tapi diambil hikmahnya atau sisi positifnya. Misal, biaya kuliah yang sangat besar menjadikan kita urungkan niat untuk melanjutkan kuliah sesuai apa yang kita cita-citakan, di sini mungkin kita berpikir bahwa kita sudah gagal. Tapi selama kita selalu berpikir positif dan tidak menyalahkan nasib, insya Allah kita akan ditunjukkan jalan lain yang lebih menarik, seperti tempat kuliah lain yang ternyata memiliki prospek yang lebih cerah, tidak kuliah langsung wiraswasta, dan lain-lain.

Meniti karir dalam pekerjaan yang dicita-citakan membutuhkan waktu yang lumayan lama, dituntut kerja keras, harus tahan terhadap kebosanan rutinitas. Namun semua itu tidak akan terasa selama kita menikmati prosesnya dan mencintai pekerjaan kita. Begitu juga dengan orang yang memilih berwirausaha, akan senantiasa memerlukan keteguhan hati dan kerja keras bila menginginkan usahanya terus bertahan dan berkembang.

Kerja keras diperlukan di mana saja. Oiya, saya lebih senang bila kerja keras diartikan sebagai kerja yang mengandung unsur disiplin, gigih, kreatif, sistematis, rileks, dan mempunyai visi atau target. Setiap tujuan dan cita-cita menuntut kerja keras karena kerja keraslah pembeda rejeki. Tuhan tentu tidak ingin melihat orang yang berusaha dengan sungguh-sungguh tidak mendapatkan hasil sama sekali, pasti akan ada ganjarannya cepat atau lambat. Dan tidak mungkin sama nasib antara pekerja keras dengan pemalas.

Menggapai cita-cita tidak hanya membutuhkan semangat dan kerja keras, tetapi juga disertai kesabaran tingkat tinggi. Kesabaran harus ada karena tidak setiap keinginan akan tercapai, tidak semua rencana akan terealisasi, dan tidak semua kebutuhan akan terpenuhi. Kesabaran adalah buah dari keikhlasan dan tawakkal yang senantiasa berpikir positif terhadap semua yang terjadi baik itu menunjang atau menghambat langkah kita. Sebaliknya bila kita tidak sabar dan tidak kuat mental, kita mungkin akan  menghentikan langkah tanpa pernah melihat cita-cita kita terwujud.

Posted on 00:48 by 100% asli

Perut adalah bagian tubuh tempat mencerna makanan yang telah kita masukkan melalui mulut. Meskipun perut cuma menerima saja, tapi bila tidak memenuhi urusan perut bisa berakibat fatal baik bagi si empunya perut maupun orang lain di sekitarnya.

Perut yang kosong bisa membuat pikiran tidak tenang, berpikiran pendek, dan gampang emosi.

Posted on 17:53 by 100% asli

No comments