Kehidupan ini memiliki banyak hal yang bisa memberi kita kenikmatan. Kenikmatan itu harus kita syukuri karena tidak semua orang bisa mendapatkan dan mengalaminya. Kenikmatan itu bisa diukur dalam tingkat kepuasan yang sifatnya subyektif. Oleh karena itu, saya menulis ini karena merasa kepuasan harus didefinisikan lebih rinci. Mungkin saya bukan orang yang ahli tapi semoga saja memberi khazanah berpikir buat anda.

Puas adalah rasa bahagia yang muncul karena kita telah melakukan atau mengalami sesuatu, baik itu yang sifatnya sesekali ataupun rutinitas. Rasa puas itu berujung pada rasa bahagia. Kepuasan dalam hidup senantiasa harus kita perjuangkan, karena itu yang membuat kita menjadi benar-benar terasa ‘hidup’. Misalnya, ada orang yang senang sekali berbagi, karena di sanalah mereka merasa puas dan bahagia.

Menurut saya, semua orang setuju bila yang kita mengejar rasa puas. Iya kan? Kita bekerja karena mengejar rasa puas untuk dihargai, dipuji, digaji, dan dipromosikan. Orang yang punya usaha pasti mengharapkan kepuasan dengan mengumpulkan kekayaan, menambah investasi, dan menggaji karyawannya. Ada juga rela menghabiskan uang banyak demi melakukan hobinya. Bahkan sebenarnya kita beribadah pun itu mencari kepuasan, puas dalam arti bisa mengendalikan diri kita untuk mau beribadah.

Bila orang lain mengatakan ‘anda itu selalu tidak puas’, lebih baik tidak usah ditanggapi. Toh, manusia memang harusnya selalu tidak puas, apalagi puas itu kan tidak bisa stagnan stabil, malah dinamis. Mungkin sekarang kita puas dengan ‘ini’, besok merasa puas bisa dengan yang ‘itu’. Misalnya dalam hal belajar, kalau hari ini kita puas setelah menguasai subyek A, besok kita baru akan puas kalau bisa menguasai subyek B, bukan? Artinya, jika kita tidak pernah puas maka itu berarti kita ingin maju, ingin dinamis. Malah bagus kan? Nah, kalau sekarang kalimatnya dibalik, bila kita ingin maju, maka jangan pernah cepat puas. Setuju?

Mungkin anda berpikir, ‘parah nih penulis blog ini, masak sih diajarin tidak pernah puas’. Ini perlu saya jelaskan, menurut saya, puas itu sebentar saja kita rasakan jangan lama-lama berdiam diri dalam kepuasan. Kalau orang sudah puas, berarti tidak ada lagi hal yang diinginkan selain mempertahankan yang ada. Padahal hidup ini jalan terus, kebutuhan meningkat, pilihan semakin banyak, maka kita juga harus mengimbangi dengan usaha yang lebih giat agar mendapatkan yang lebih banyak, meningkatkan level kepuasan.

Yang harus selalu ada dalam diri kita itu rasa syukur. Syukur menjadikan kita selalu bahagia apa pun yang kita alami, baik itu susah senang, sedih bahagia, sehat sakit, karena syukur itu berhubungan dengan Tuhan. Puas untuk yang berkaitan dengan masa yang akan datang, sementara syukur berkitan dengan masa lalu hingga sekarang.