"Cobaan hidup terasa tidak pernah berhenti".. Banyak orang yang mengeluh seperti itu. Cobaan dianggapnya sebuah kesialan yang merepotkan sehingga berusaha sekuat tenaga agar tidak mengalaminya. Tapi ternyata.. dialami juga. Ada yang salah? Tidak ada, kehidupan memang seperti itu. Cobaan adalah bumbu hidup yang berkaitan dengan kesuksesan yang diidamkan semua orang.
Faktanya, kita sering kali keok oleh cobaan dengan mengeluh sebanyak-banyaknya, :D. Yang tidak disadari oleh banyak orang adalah bahwa cobaan yang kita kita alami bukanlah untuk menjatuhkan kita tapi adalah cambuk untuk kita bangkit dengan memperbaiki langkah kita. Yang pasti, tidak ada orang yang menjadi dewasa tanpa pernah mengalami cobaan sepanjang hidupnya. Cobaan adalah teguran yang Tuhan berikan kepada makhluknya, yang secara kasat mata terlihat pilu. Tapi sebenarnya, itu adalah teguran yang Tuhan sampaikan secara tidak langsung untuk menjadikan kita lebih baik dari segi agama, pola pikir, dan rejeki.
Kita bisa menjadi bijaksana dan arif dalam melihat kondisi dan mengambil keputusan jika kita pernah mengalami rangkaian cobaan. Jadi, jangan pernah menjauhi dan menghindari cobaan, tapi hadapilah dan jalanilah, pasti ada yang bermakna atau perubahan positif setelah kau lulus mengalaminya. Seperti dalam firman-Nya, "sesungguhnya bersama kesusahan itu ada juga kemudahan".
Kita harus sadar sepenuhnya bahwa tidak ada yang instan dalam hidup ini. Kita tidak mungkin lahir langsung tahu ini dan itu, bisa ini dan itu. Semua bertahap, semua berproses. Kita pun harus mengalami yang namanya jatuh saat belajar jalan, kita pun pernah ditertawakan saat pertama kali berucap, dan tentu saja kita sering diajari banyak hal tentang hidup. Kita bisa bicara karena mendengar dan mencontoh orang bicara, begitu pun membaca, menulis, dan berinteraksi. Semua bertahap... Tidak mungkin kita lewati semua itu dengan mulus. Berjalannya waktu kita pernah berbuat salah dan mempunyai sifat jahat, orang tua pun menegur kita. Semuanya adalah proses pendewasaan yang kita alami dari lahir sampai akhirnya kita menjadi seperti sekarang ini.
Di masa kita dewasa yang akhirnya membuat kita harus jauh dari orang tua, di situlah kita benar-benar ditempa untuk menjadi dewasa. Tidak ada lagi orang yang akan memperhatikan kita secara total. Kita harus bisa mengatur aktivitas kita sendiri dan kita harus cerdas dalam memanfaatkan waktu dan uang yang kita miliki. Salah sedikit saja bisa berakibat fatal. Saat itulah, mental kita dilatih untuk mau berpikir dan berbuat lebih ekstra dari biasanya, sekaligus mengukur sejauh mana ketahanan diri kita atas cobaan yang kita jalani. Tapi, cobaan itu bukan untuk disesali tapi harus kita terima dan hadapi. Di balik cobaan itulah tersimpan mutiara makna hidup yang bila kita dapatkan maka kesuksesan akan kita raih. Semakin berat cobaan yang pernah kita alami maka semakin besar pula kesuksesan yang kelak kita dapatkan di kemudian hari.
Faktanya, kita sering kali keok oleh cobaan dengan mengeluh sebanyak-banyaknya, :D. Yang tidak disadari oleh banyak orang adalah bahwa cobaan yang kita kita alami bukanlah untuk menjatuhkan kita tapi adalah cambuk untuk kita bangkit dengan memperbaiki langkah kita. Yang pasti, tidak ada orang yang menjadi dewasa tanpa pernah mengalami cobaan sepanjang hidupnya. Cobaan adalah teguran yang Tuhan berikan kepada makhluknya, yang secara kasat mata terlihat pilu. Tapi sebenarnya, itu adalah teguran yang Tuhan sampaikan secara tidak langsung untuk menjadikan kita lebih baik dari segi agama, pola pikir, dan rejeki.
Kita bisa menjadi bijaksana dan arif dalam melihat kondisi dan mengambil keputusan jika kita pernah mengalami rangkaian cobaan. Jadi, jangan pernah menjauhi dan menghindari cobaan, tapi hadapilah dan jalanilah, pasti ada yang bermakna atau perubahan positif setelah kau lulus mengalaminya. Seperti dalam firman-Nya, "sesungguhnya bersama kesusahan itu ada juga kemudahan".
Kita harus sadar sepenuhnya bahwa tidak ada yang instan dalam hidup ini. Kita tidak mungkin lahir langsung tahu ini dan itu, bisa ini dan itu. Semua bertahap, semua berproses. Kita pun harus mengalami yang namanya jatuh saat belajar jalan, kita pun pernah ditertawakan saat pertama kali berucap, dan tentu saja kita sering diajari banyak hal tentang hidup. Kita bisa bicara karena mendengar dan mencontoh orang bicara, begitu pun membaca, menulis, dan berinteraksi. Semua bertahap... Tidak mungkin kita lewati semua itu dengan mulus. Berjalannya waktu kita pernah berbuat salah dan mempunyai sifat jahat, orang tua pun menegur kita. Semuanya adalah proses pendewasaan yang kita alami dari lahir sampai akhirnya kita menjadi seperti sekarang ini.
Di masa kita dewasa yang akhirnya membuat kita harus jauh dari orang tua, di situlah kita benar-benar ditempa untuk menjadi dewasa. Tidak ada lagi orang yang akan memperhatikan kita secara total. Kita harus bisa mengatur aktivitas kita sendiri dan kita harus cerdas dalam memanfaatkan waktu dan uang yang kita miliki. Salah sedikit saja bisa berakibat fatal. Saat itulah, mental kita dilatih untuk mau berpikir dan berbuat lebih ekstra dari biasanya, sekaligus mengukur sejauh mana ketahanan diri kita atas cobaan yang kita jalani. Tapi, cobaan itu bukan untuk disesali tapi harus kita terima dan hadapi. Di balik cobaan itulah tersimpan mutiara makna hidup yang bila kita dapatkan maka kesuksesan akan kita raih. Semakin berat cobaan yang pernah kita alami maka semakin besar pula kesuksesan yang kelak kita dapatkan di kemudian hari.