Judul yang cukup provokatif, tapi percayalah apa yang saya utarakan adalah hal yang bisa membuat anda tercengang dan mempertanyakan kembali apa yang selama ini anda percayai. Tidak perlu panjang lebar untuk intro, cukup satu kalimat awal.. "Takdir itu kita yang tentukan sendiri". Tidak percaya?
Silakan ikuti penjelasan berikut:
 
Ada banyak orang yang seringkali berkata di saat mereka jatuh, down, menyerah, atau apa pun istilahnya bahwa 'mungkin takdir saya seperti ini, tidak bisa berbuat atau menjadi lebih baik'. Coba cermati benar-benar kalimat tersebut, pasti kita sadar bahwa orang yang mengatakan itu adalah orang yang sudah gagal. Masih beruntung bila kalimat itu hanya sekedar untuk menyenangkan hatinya yang semestinya gelisah, it's OK. Jangan sampai takdir kita salahkan kala kita gagal, yang mesti anda salahkan adalah diri kita sendiri.

Sekali lagi, yang kita salahkan adalah diri kita sendiri. Kita harus berani mengakui kesalahan kita dan tidak menyalahkan takdir yang Tuhan berikan ke kita. Bila kita salahkan takdir, itu berarti kita salahkan Tuhan juga dong. Pasti banyak yang berkelit, "enggak ah, tidak menyalahkan Tuhan kok". Itu artinya anda mencari jalan tengah, tidak salahkan Tuhan juga tidak salahkan anda sendiri. Tetapi pasti anda masih mencari kambing  hitam kan? Ayo mengaku sajalah.

Padahal, kalau kita pikir sedalam yang kita bisa, apa sih susahnya kita salahkan diri kita sendiri. Takdir tidak berbuat apa-apa ke kita, tapi takdir yang kita salahkan, Sementara anda berbuat sesuatu tanpa pernah mengajak takdir ikut serta dalam diskusi pikiran anda. Tapi, kenapa takdir yang kita salahkan. Ayoo...

Cobalah, jangan selalu menganggap bahwa anda selalu benar, meskipun pada dasarnya setiap orang pasti menganggap dirinya selalu benar, salah pun akan tetap saja menganggap dirinya benar. Iya kan? Jika kita benar-benar rendah hati mengakui bahwa diri kita salah.. Maka sebenarnya anda telah menemukan penyebab kegagalan anda adalah diri anda sendiri. Bayangkan ada berapa banyak orang melakukan sesuatu yang seperti anda lakukan dan ternyata berhasil, terus kenapa anda gagal? Artinya ada yang salah dengan diri anda. Andalah yang harus berubah, jangan berharap takdir yang mengubah anda seperti undian mobil yang tiba-tiba jatuh ke tangan anda. Takdir itu kita yang tentukan, bukan siapa-siapa.

Saya tidak berniat mengesampingkan peran Tuhan dalam dinamika hidup kita. Karena tidak bisa dipungkiri bahwa sesuatu yang terjadi di bumi ini, sekecil apa pun itu, pasti Tuhan punya peranan. Ini saya tulis sebagai penyemangat bahwa kita masih bisa mengubah apa yang ada pada diri kita apalagi kalau 'cuma' berkaitan dengan rejeki. Rejeki itu sudah diatur sedemikian rupa sehingga itulah yang terbaik untuk kita. Misal kita kekurangan uang, mungkin diberinya sedikit karena kalau dikasih banyak maka lupa diri, menyombongkan diri, dan akhirnya men-Tuhankan uang. Berarti lebih baik seret dong. Tapi, itu hak Tuhan memberi kita seperti apa. Kita yang penting berusaha dan memantaskan diri saja.

Sekian... Mari kita intropeksi.