Nasi sudah jadi bubur merupakan ungkapan yang berarti suatu peristiwa itu telah terjadi dan tidak bisa diulang kembali. Bubur itu bisa jadi adalah kondisi yang dinyatakan orang untuk menyimpulkan tidak adanya kesempatan kedua.

Padahal sebenarnya tidak demikian, kesempatan atau peluang masih sangat luas dan masih banyak kesempatan-kesempatan lain yang belum terlihat. Kita harus meyakini bahwa kesempatan itu kita sendiri yang memilihnya dan kita sendiri yang mendatangkannya. Kesempatan akan selalu ada bila kita optimis dan berusaha membuat dan mewujudkannya.

Nasi sudah jadi bubur, menurut saya sudah istilah basi sekarang. Bila kita ingin maju maka jangan pernah mengatakan kesempatan itu hanya sekali. Itu artinya anda membunuh peluang berikutnya muncul dan menjadi kehilangan taji untuk berjuang lebih giat. Sekarang ini, ada banyak sekali figure sukses di sekitar kita yang semuanya hampir pernah menemui kegagalan. Sesukses apa pun itu, pasti pernah gagal sebelumnya, karena kegagalanlah yang membuat orang bangkit secara emosional untuk mendulang sukses yang jauh lebih besar.

Bila kita jeli  akan arti kegagalan, kegagalan itu kata lain dari tidak berhasil untuk satu hal tertentu. Dengan kata lain, kegagalan itu hanya terjadi saat itu dan untuk satu usaha tertentu saja. Tidak semua dalam hidup kita jadi gagal karenanya. Maka dari itu, jangan sampai deh kegagalan membuat kita jadi merasa tidak berguna lagi, merasa tidak berharga lagi, apalagi sampai melakukan hal-hal yang dilarang agama.

Kegagalan itu di-‘amanah’-kan ke kita untuk membuat kita bercermin agar dapat memperbaikinya di kesempatan berikutnya. Kalaupun lepas, coba lagi. Karena peluang itu tidak akan pernah hilang selama dunia masih berputar. Selama kita masih diberi kesehatan, kemampuan, keimanan, dan kemauan, itu berarti kita masih diberi peluang sebesar-besarnya untuk meraih kesempatan untuk mewujudkan mimpi kita.

Jadi, sesulit apa pun perkiraan kita asalkan pikiran dan usaha kita fokus, peluang pasti akan lewat dengan bentuk yang mungkin kita tidak sangka sebelumnya. Percayalah, Tuhan pasti memberikan kita jalan bagi hamba-Nya yang mau terus berusaha tanpa henti.