Banyak istilah yang muncul dalam masyarakat untuk menggambarkan karakter orang. Istilah itu muncul sebagai upaya menghaluskan makna agar tidak menjadi vulgar yang berpotensi konflik atau juga sebagai simbol yang mudah dipahami oleh orang lain. Satu dari sekian banyak itu, adalah lari dari kenyataan, yang mana akan saya ulas lebih jauh di tulisan kali ini.

Seringkali orang yang tidak mau bertanggung jawab terhadap apa yang telah diperbuatnya serta menjauh dari apa yang seharusnya dihadapinya disebut dengan istilah lari dari kenyataan. Lari dari kenyataan selama ini dipandang sebagai istilah yang negatif. Padahal tidak semua orang yang lari dari kenyataan itu orang yang punya niat buruk seperti tidak bertanggung jawab, egois, tega hati, atau sengaja membuat orang lain sengsara. Mungkin ada yang memang berkarakter seperti itu, tapi tidak semua.

Harus diakui setiap orang memilki karakter negatif. Di saat merasa terhimpit oleh beban hidup, karakter negatif akan keluar dan susah dikendalikan yang mana salah satu sifat yang biasa muncul adalah berpikiran pendek. Hasil dari pikiran pendek bisa jadi seperti menjauh dari masalah, lari dari masalah, sembunyi, atau meninggalkan sama sekali masalah itu. Ini yang biasa disebut orang-orang sebagai orang yang lari dari kenyataan.

Istilah lari dari kenyataan adalah istilah yang seenaknya kita katakan untuk mendakwa orang lain. Padahal kita sadar bahwa tidak semua orang punya inisiatif yang sama untuk melakukan satu keputusan. Setiap orang memiliki pertimbangan masing-masing dalam memilih satu keputusan yang bisa jadi akan dicibir dan dianggap negatif oleh orang lain. Karena pertimbangan yang berbeda, maka tidak semua orang memiliki rencana yang sama dalam memutuskan untuk lari dari kenyataan.

Kenapa saya mengatakan tidak semua? Karena boleh jadi di balik itu orang tersebut memiliki rencana yang lebih besar. Misalkan ada orang yang keluar dari kampung halaman karena merasa tidak kuat dengan kesusahan hidup yang diderita setiap hari. Bila ada orang yang seperti itu kita temui, maka mungkin kita langsung sepakat mengelompokkan orang itu dalam kategori orang  yang lari kenyataan. Padahal ada kemungkinan orang yang lari dari kenyataan adalah orang yang mau bergerak karena menginginkan adanya perubahan dalam diri dan hidupnya sehingga mau melakukan sesuatu yang tidak biasa di lingkungannya.

Boleh jadi mereka lari dari rumah, lari dari masalah, lari dari pekerjaan, atau apa pun itu karena mereka yang memang sudah muak dengan kehidupan yang tidak jelas yang dialaminya dan mencoba peruntungan lain di luar sana dengan mencoba satu dari ribuan peluang yang bisa dilakukan. Mereka bisa jadi adalah orang yang telah membangunkan macan dalam dirinya. Jadi tidak semua orang yang lari kenyataan itu negatif ya.

Dari pada mengurusi orang lain, lebih baik kita mengurusi diri kita sendiri. Siapa tahu orang yang kita bicarakan itu sedang berjuang dengan hidupnya dan tahu-tahu kembali dengan kondisi materi yang jauh lebih baik dari kita. Tentu kita tidak ingin menjadi penonton untuk hidup orang lain bukan? Yah, kita harus jadi tokoh utama untuk hidup kita sendiri.