Hampir semua orang pasti membenarkan bahwa cari kerja dan usaha sampingan adalah hal yang paling ideal untuk meniti masa depan yang makmur. Di Indonesia, kita memegang prinsip bahwa kita bersekolah untuk bekerja dan dengan bekerja itu akhirnya mengumpulkan uang untuk memulai usaha sampingan.
Tentunya sudah menjadi kesepahaman bersama bahwa pendapatan yang diperoleh dari pekerjaan besarnya tidak seberapa lebih untuk membiayai biaya hidup keluarga dan cicilan rumah kendaraan. Terkadang, kita sebagai pekerja masih dipusingkan dengan biaya yang rutin yang sudah mengambil porsi tertentu dari penghasilan kita. Itu belum termasuk biaya tidak terduga, misalnya biaya kesehatan, biaya orang tua, perbaikan rumah, dan membantu keluarga yang sedang membutuhkan bantuan modal.
Yah, mengandalkan pemasukan hanya dari pekerjaan tentunya bukan pilihan yang sesuai lagi saat ini. Kita harus bisa memutar penghasilan kita untuk digunakan kembali sebagai sumber penghasilan kita yang lain. Itu bisa dilakukan dengan membeli tanah, membeli/menyewakan mobil, buka usaha kecil-kecilan, deposito, dan sebagainya. Akibatnya, untuk mengalokasikan sebagian pendapatan kita ke situ, kita harus mau melakukan penghematan di pengeluaran lainnya, misal biaya makan dan biaya rekreasi yang dipangkas.
Usaha sampingan memang primadona untuk menambah sumber pemasukan. Tapi, tidak semua usaha sampingan itu gampang dijalankan. Ternyata masih banyak urusan di sana yang menyita pikiran dan waktu untuk meyakinkan pertaruhan uang kita tidak sia-sia di tengah jalan. Oleh karenanya, jika waktu kita sudah banyak terforsir di pekerjaan, sebaiknya pengelolaan usaha sampingan itu diberikan ke orang lain yang lebih bisa fokus di situ.
Bukan tidak mungkin, usaha sampingan bisa jadi malah sumber penghasilan kita yang lebih besar dari pada gaji bulanan. Di sini akan muncul pilihan yang sama menantangnya. Tetap dengan bekerja atau ikut fokus ke usaha. Memang benar usaha itu tidak menjamin pemasukan akan tetap stabil, tapi fokus mengembangkan usaha adalah pilihan yang jauh lebih baik. Keberhasilan yang didapatkan di pengembangan usaha jauh lebih bermakna dan bernilai dibanding hanya duduk manis menunggu gaji yang membuat kita ketergantungan. Gaji boleh senang, tapi kerjanya belum tentu.
0 comments:
Post a Comment