Mood kita senantiasa fluktuasi naik turun. Kita harus pandai mengelola mood agar tidak mengganggu aktivitas dan semua pekerjaan bisa terselesaikan dengan rapi. Namun, kegiatan kita sehari-hari rasanya tidak bisa lepas dari mood yang kurang bagus, contohnya melamun yang kita akan bahas di sini. Dibandingkan mengkhayal, melamun lebih diartikan pada hal yang terkait dengan masa lampau atau mengingat kembali sesuatu yang telah berlalu. Entah kenapa, melamun di Indonesia lebih banyak ke sisi sedihnya dibandingkan kisah bahagianya. Heran juga, mungkin sifat itu efek virus dari sinetron kali, ataukah saya yang sering nonton sinetron yak? :D
Apa pun itu, melamun adalah suatu hal yang wajar, bukan penyakit tapi hanya sekedar kebiasaan kurang bagus saja. Melamun tidak dilarang karena tidak merugikan orang lain dan kita juga tidak berdosa karenanya selama yang dibayangkan sesuatu yang wajar atau tujuan introspeksi. Nah, membahas tentang melamun tentu ada beberapa hal yang harus kita ketahui. Secara singkat inilah manfaat dan bahaya melamun yang saya tulis berdasarkan pengalaman pribadi tentunya;
Manfaat dulu ya..
1. Melamun yang sekaligus introspeksi. Kembali ke masa lalu lewat lamunan memberikan kita gambaran tentang apa yang telah kita alami di masa lalu. Di antaranya kita akan ingat kesalahan lama dan hal memalukan lain yang akan kita sesali. Dengan mengingatnya dan menyesalinya kita sama saja dengan memotivasi diri kita agar lebih sigap dan lebih hati-hati untuk tidak melakukan kesalahan itu kembali.
2. Melamun memberikan semangat. Membayangkan masa lalu di mana kita masih belum memiliki apa-apa dan sekarang telah berubah sedemikian banyak dari segi harta, pekerjaan, dll tentu memberikan kita motivasi bahwa bila saya seperti ‘ini’ maka saya bisa menjadi seperti ‘ini’. Jadi kita bisa tetap menjaga optimisme terhadap apa yang sedang kita usahakan.
3. Melamun memberikan ide. Di saat kita tertekan atau sedang bermasalah, pikiran kita akan blank. Kita akan menjadi jenuh, tidak bisa berpikir bebas, dan tidak leluasa mengeluarkan ekspresi. Bila mengalami hal seperti itu, melamunlah. Dengan melamun, kita akan melepaskan beban pikiran secara berangsur-angsur sehingga dari yang semula tegang secara bertahap akan menjadi lebih ringan dan segar kembali.
Sekarang, bahaya melamun seperti apa ya?
1. Pikiran kita menjadi kolot. Sangat tidak dianjurkan bila kita terlalu sering melamun . Soalnya, kita akan merasa seperti hidup di dua dunia, dunia sekarang dan dunia masa lalu. Hingga akhirnya kita akan sering merasa bingung sendiri dengan keadaan kita. Bila masa lalu yang tidak begitu penting kita selalu lamunkan, tentu saja itu tidak bijaksana untuk anda. Dunia berkembang sedemikian cepatnya dan hanya menghabiskan waktu efektif kalau kita selalu melihat ke belakang apalagi untuk hal-hal yang tidak bisa dibuah lagi.
2. Melamun bikin malas. Bila orang asyik dengan lamunannya, maka akan membuatnya malas.Memikirkan tentang apa pun hanya sebatas dalam pikiran saja. Melamun itu membuat kita jadi malas berproses dan berusaha, terlalu banyak pertimbangan di pikiran sehingga hidup kita akan di situ-situ saja. Tidak ada usaha dan kemajuan.
3. Pikiran jadi picik, itu kalau hal yang dilamunkan adalah hal-hal jorok dan berbau kecemasan. Tidak ada pikiran positif, yang ada cuma itu-itu saja di dalam pikiran dan tidak berkesudahan. Bila ini dibiasakan maka ia akan menjadi orang dengan kepribadian yang tidak berguna karena tidak ada sumbangsih yang baik untuk dirinya, apalagi buat orang lain.
Apa pun itu, melamun adalah suatu hal yang wajar, bukan penyakit tapi hanya sekedar kebiasaan kurang bagus saja. Melamun tidak dilarang karena tidak merugikan orang lain dan kita juga tidak berdosa karenanya selama yang dibayangkan sesuatu yang wajar atau tujuan introspeksi. Nah, membahas tentang melamun tentu ada beberapa hal yang harus kita ketahui. Secara singkat inilah manfaat dan bahaya melamun yang saya tulis berdasarkan pengalaman pribadi tentunya;
Manfaat dulu ya..
1. Melamun yang sekaligus introspeksi. Kembali ke masa lalu lewat lamunan memberikan kita gambaran tentang apa yang telah kita alami di masa lalu. Di antaranya kita akan ingat kesalahan lama dan hal memalukan lain yang akan kita sesali. Dengan mengingatnya dan menyesalinya kita sama saja dengan memotivasi diri kita agar lebih sigap dan lebih hati-hati untuk tidak melakukan kesalahan itu kembali.
2. Melamun memberikan semangat. Membayangkan masa lalu di mana kita masih belum memiliki apa-apa dan sekarang telah berubah sedemikian banyak dari segi harta, pekerjaan, dll tentu memberikan kita motivasi bahwa bila saya seperti ‘ini’ maka saya bisa menjadi seperti ‘ini’. Jadi kita bisa tetap menjaga optimisme terhadap apa yang sedang kita usahakan.
3. Melamun memberikan ide. Di saat kita tertekan atau sedang bermasalah, pikiran kita akan blank. Kita akan menjadi jenuh, tidak bisa berpikir bebas, dan tidak leluasa mengeluarkan ekspresi. Bila mengalami hal seperti itu, melamunlah. Dengan melamun, kita akan melepaskan beban pikiran secara berangsur-angsur sehingga dari yang semula tegang secara bertahap akan menjadi lebih ringan dan segar kembali.
Sekarang, bahaya melamun seperti apa ya?
1. Pikiran kita menjadi kolot. Sangat tidak dianjurkan bila kita terlalu sering melamun . Soalnya, kita akan merasa seperti hidup di dua dunia, dunia sekarang dan dunia masa lalu. Hingga akhirnya kita akan sering merasa bingung sendiri dengan keadaan kita. Bila masa lalu yang tidak begitu penting kita selalu lamunkan, tentu saja itu tidak bijaksana untuk anda. Dunia berkembang sedemikian cepatnya dan hanya menghabiskan waktu efektif kalau kita selalu melihat ke belakang apalagi untuk hal-hal yang tidak bisa dibuah lagi.
2. Melamun bikin malas. Bila orang asyik dengan lamunannya, maka akan membuatnya malas.Memikirkan tentang apa pun hanya sebatas dalam pikiran saja. Melamun itu membuat kita jadi malas berproses dan berusaha, terlalu banyak pertimbangan di pikiran sehingga hidup kita akan di situ-situ saja. Tidak ada usaha dan kemajuan.
3. Pikiran jadi picik, itu kalau hal yang dilamunkan adalah hal-hal jorok dan berbau kecemasan. Tidak ada pikiran positif, yang ada cuma itu-itu saja di dalam pikiran dan tidak berkesudahan. Bila ini dibiasakan maka ia akan menjadi orang dengan kepribadian yang tidak berguna karena tidak ada sumbangsih yang baik untuk dirinya, apalagi buat orang lain.