Sumber rejeki adalah rahasia Tuhan untuk kita. Kita dianjurkan bertebaran di muka bumi untuk mencarinya, yang mana sumber-sumber itu sudah ditentukan oleh-Nya, tinggal kita saja yang bergerak untuk menuju sumber itu. Namun, banyak orang yang bingung di mana mereka harus mencari sumber rejeki itu. Berbagai cara dicoba siapa tahu bisa segera mendapatkan sumber rejeki itu. Rejeki itu Tuhan yang memberi, tidak begitu saja jatuh atau muncul tanpa sebab. Sebagai makhluk yang yang beriman kepada-Nya, tugas kita adalah berdo’a dan berusaha agar diberi-Nya rejeki yang bisa mencukupi kebutuhan kita.

Setiap orang memiliki kepribadian dan pandangan masing-masing, sehingga dalam melakukan dan menganggap sesuatu hal akan berbeda juga satu dengan yang lain. Jadi, wajar juga bila dalam melihat suatu peluang bisnis (yang dalam tulisan ini kita sebut sebagai sumber rejeki), tidak semua orang berpandangan sama. Itulah yang menentukan rejeki setiap orang. Contoh, bila kita menganggap ada  satu peluang bisnis yang mana setiap orang yang menjalankannya pasti berhasil, pasti tidak semua orang yang kita beritahu itu mau, bisa, sempat, diberi kemudahan untuk menjalankan bisnis itu, di situlah yang membeda-bedakan rejeki setiap orang. Tuhan memberi kesempitan dan kelapangan rejeki manusia sesuai yang dikehendaki-Nya. Hambatan-hambatan tadi itulah yang menjadi sebab yang Tuhan berikan ke kita sehingga berbeda dalam hal rejeki.

Nah, setelah kita mengetahui bahwa rejeki ditentukan oleh Tuhan, maka kita harus selalu berdo’a kepadanya dan memantaskan diri untuk menerima rejeki yang kita minta. Memantaskan dalam arti bertakwa kepada-Nya dan berusaha dengan giat. Di bawah ini, saya tambahkan beberapa tips cara memantaskan diri yang mana tips ini untuk kita pelajari bersama, ya termasuk saya tentu saja. Oiya, tulisan ini saya buat bukan karena saya sudah berhasil, saya masih harus banyak berusaha juga. Saya juga belajardari apa yang saya sampaikan lewat tulisan di blog ini;

1. Tidak meninggalkan ibadah, terutama yang wajib. Ibadah itu adalah wujud keimanan kita kepada-Nya yang juga bermakna menjadikan-Nya sebagai satu-satunya Tuhan bagi kita. Apabila Tuhan mengasihi kita setelah melihat kesungguhan kita, semoga rejeki yang diberikan-Nya membawa berkah. Sebaliknya, rejeki yang kita peroleh tanpa melibatkan Tuhan dan tidak disertai beribadah kepada-Nya jangan-jangan hanya ujian untuk menjadikan kita semakin jauh dari-Nya.

2. Pilih satu usaha atau pekerjaan yang akan diperjuangkan. Lebih baik memiliki satu usaha yang berjalan lancar dari pada ada banyak usaha tapi tidak tahu apakah jalan atau tidak. Bila susah memilihnya, pertimbangkan lagi sebaiknya satu saja. Ini untuk tetap fokus terhadap satu urusan. Tentu saja bagi yang sudah memiliki usaha yang lancar, pekerjaan yang bisa disambi, bisa memiliki dua usaha atau usaha sampingan untuk menambah pendapatan.

3. Harus bisa memotivasi diri sendiri. Memotivasi diri sendiri bukanlah perkara mudah apalagi bila kita berada pada lingkungan yang tidak sesuai. Bila kita ingin berhasil, kita harus pandai memotivasi diri sendiri terutama dengan membayangkan rasa bahagia yang kita dapatkan bila target tercapai. Selain itu, kita sebaiknya juga masuk ke dalam komunitas pebisnis atau semacamnya agar selalu termotivasi melihat keberhasilan orang lain yang bergerak dalam bidang yang sama dengan kita.

4. Berusaha dengan sungguh-sungguh. Apapun di dunia ini tidak ada yang mengalahkan ketekunan. Bila kita tetap giat untuk tetap melakukan sesuatu untuk mengembangkan usaha kita, menghadapi segala kesulitan, dan mencari ide kreatif untuk memajukan usaha, maka yakinlah rejeki pasti akan memihak kita.

5. Berdoa. Berdoa semestinya ada di urutan nomer 2 ya. Tapi sengaja saya tulis paling belakang, karena sepertinya berdo’a untuk urusan dunia dengan urusan berusaha punya kedudukan yang sama. Saat memulai aktivitas kita juga pasti berdo’a, jadi memang berjalan bersama.

Masih banyak tips mengenai cara sukses mencari sumber rejeki yang lebih detil di tempat lain, tapi sebaiknya kita intropeksi dulu untuk poin-poin di atas. Akhir kata, maaf bila ada salah kata, saya hanya manusia biasa yang berusaha untuk ‘menumpahkan’ isi pikiran ke dalam sebuah tulisan.. Terima kasih kunjungannya..