Siapa pun kita, kita adalah makhluk Tuhan yang tidak pernah lepas dari rasa jenuh. Mungkin di dalam ilmu kedokteran, ada enzim tertentu yang memang ada kaitannya dengan rasa jenuh. Jenuh itu muncul karena sesuatu hal yang kita alami berulang-ulang, baik itu suasana kerja, makanan, kegiatan, dan pikiran. Bagaimana cara menghilangkan jenuh kerja? Ini beberapa tips untuk anda;
- Perbaiki pola makan. Jenuh seringkali muncul karena kita terlalu kekenyangan yang akhirnya menimbulkan malas. Bila kita malas, tidak ada gairah untuk melakukan apa pun, kecuali ingin istirahat. Rasa malas yang dilawan akhirnya berdampak pada kejenuhan.
- Usahakan badan tetap fit, dengan secara berkala melakukan gerakan yang melemaskan otot. Tidak usah berat, cukup yang ringan-ringan saja. Kelelahan fisik yang selalu melakukan posisi tertentu misalnya duduk, merupakan salah satu pemicu rasa jenuh.
- Tetap segarkan pikiran. Pekerjaan memang menuntut kita untuk menggunakan waktu seefektif mungkin, tapi bukan berarti kita tidak berhak untuk melakukan sesuatu yang merupakan kesenangan kita, seperti merokok, bercanda, minum kopi, dan internet-an. Memang di beberapa perusahan melarang hal yang demikian, tetapi malah kekangan seperti itu yang malah mempercepat kejenuhan seseorang dalam bekerja.
- Bayangkan kesenangan. Mungkin melakukan sesuatu kesenangan secara fisik akan menjadi perhatian bos. Kejenuhan pun bisa ditepis dengan membayangkan keluarga, anak, pacar, hobby, rekreasi, kejadian lucu, dan sebagainya, di tengah-tengah kita melakukan kerja. Dengan cara ini, pekerjaan tetap jalan dan kita pun bisa melupakan kejenuhan.
Rasa jenuh itu munculnya di alam bawah sadar kita. Nah, tips terpenting sebenarnya adalah hanya mencari cara bagaimana pikiran jenuh menjadi tidak dominan. Dengan kata lain, menghadirkan pikiran lain yang bisa mengalahkan dominasi pikiran jenuh tersebut. Dominasi sebuah pikiran tentunya bisa terjadi bila hal itu adalah sesuatu yang lebih menarik pikiran kita seperti kesenangan. Itu saja inti dari cara menghilangkan jenuh di pikiran kita.