Bencana alam terjadi di luar kehendak manusia, manusia hanya bisa memprediksi tetapi tidak bisa menghilangkan sama sekali suatu bencana. Bayangkan masih banyak fenomena-fenomena alam yang penyebabnya masih belum terpecahkan hingga saat ini. Hingga akhirnya manusia hanya bisa pasrah dan melakukan hal-hal yang dianggap bisa menghindarkannya dari dampak yang lebih parah.

Angin tornado di Amerika Serikat adalah fenomena yang sangat jelas untuk dijadikan contoh. Negara Amerika Serikat yang dianggap sebagai negara adidaya, negara terkuat di abad ini, dan bisa saja mengerahkan kemampuan semua ilmuwan di seluruh dunia, ternyata masih belum bisa menghilangkan angin tornado di negaranya. Mereka hanya bisa melihat terjangan angin tornado menimpa perumahan penduduk. Melihat fenomena yang ada maka jelas-jelas ada kekuatan besar di dunia ini yang tidak kita lihat secara kasat mata, yang mana bila Dia berkehendak, tidak ada satu manusia pun yang bisa lepas dari bencananya.

Dan masih banyak contoh-contoh lainnya mulai dari penyakit AIDS, penyakit ebola, tanah longsor, gempa bumi, tsunami, dan bencana skala besar lainnya. Untuk skala kecil yang bisa kita ambil contoh adalah kebakaran, kapal tenggelam, pesawat jatuh, kecelakaan kereta api, dan contoh lainnya. Yang mana kita tidak bisa memperkirakan kapan terjadinya, namun selalu menjadi ancaman baik itu di saat kita sedang siap maupun tidak siap.

Dalam Islam, bencana alam adalah sebuah bentuk ujian dan juga cobaan. Allah SWT memberikan bencana untuk menjadikan kita selalu ingat kepada-Nya. Selalu ingat bahwa kita hanyalah makhluk yang tidak punya kemampuan selain kemampuan yang diberikan oleh-Nya. Kehidupan tidaklah abadi dan ada usia yang menandakan kita akan semakin lemah secara fisik. Itu semua pertanda bahwa kehidupan sebenarnya hanyalah semu namun banyak orang yang tidak sadar dan tetap terlena dengan gemerlap dunia yang menawarkan sejuta kesenangan. Inilah salah satu alasan tujuan diturunkannya bencana.

Bilapun bencana tidak menimpa kita, setidaknya bila kita melihat dan mendengar kabar tentang suatu bencana maka itu berarti bencana itu ditujukan kepada kita juga, untuk sebagai renungan agar kita kembali ke jalan-Nya. Beruntunglah kita kalau ditegur hanya dengan menyaksikan atau mendengar bencana dan tidak sampai menjadi korban bencana itu.

Berulang kali, Allah SWT menyebutnya dengan istilah ‘tanda-tanda’ di dalam Al-Qur’an. Kalimat lengkap yang paling sering disebutkan adalah ‘tanda-tanda bagi orang-orang yang mau berpikir’. Meskipun saya bukanlah ahli dalam ilmu Islam, tapi saya yakin bahwa sebagian ‘tanda-tanda’ yang dimaksud oleh Allah SWT adalah bencana alam, baik itu di masa lampau maupun di masa sekarang. Terlebih lagi sebelum kalimat itu, selalu diawali dengan azab-azab yang pernah terjadi di zaman nabi dan sisa-sisa azab itu masih bisa kita lihat hingga saat ini. Jadi, jelas sekali bahwa bencana itu bukan hanya untuk yang menjadi korbannya, tetapi termasuk juga semua orang yang terlibat meskipun hanya sekedar melihat atau mendengar saja. Itulah yang menurut saya menjadi makna sebenarnya mengapa bencana alam terjadi di muka bumi ini.

Semoga berkenan dan maaf bila ada salah kata..