Pekerjaan kantor memang dianggap oleh sebagian orang adalah pekerjaan yang membosankan. Alih-alih memilih bagian kantor, banyak orang yang lebih memilih untuk bekerja di bagian lapangan karena dianggap lebih bebas dan lebih banyak bergerak serta bertemu dengan orang yang berbeda setiap hari. Tapi kalau pekerjaan yang kita dapatkan adalah bagian kantor, kita tentu tidak bisa menolak. Kita tetap berusaha menjalankan tugas dan pekerjaan kita dengan sebaik-baiknya.
Pekerjaan kantor sering membuat kita stress karena banyaknya hal yang mesti kita kerjakan dengan suasana yang monoton. Pekerjaan terasa tidak ada habis-habisnya dengan daftar yang tidak pernah berkurang. Jangankan untuk melakukan refreshing sebentar saja, bahkan untuk bernapas pun rasanya sudah tidak sempat.
Menumpuknya pekerjaan mesti disikapi dengan profesional. Bila ada hal yang tidak berjalan dengan semestinya semisal pekerjaan yang terlalu menyiksa atau membosankan, kita harus terampil dan kreatif mengkondisikan suasana agar tetap termotivasi. Kita tentu tidak bisa serta merta menyalahkan pekerjaan yang menjadi sumber rejeki kita, karena mengeluh tidak akan menyelesaikan pekerjaan malah semakin memperlambat rampungnya pekerjaan. Lagi pula, kita mengeluh akan menjadikan kita semakin bosan tentu saja. Nah, sebelum semua berjalan semakin rumit, ini ada beberapa hal yang mesti dipertimbangkan;
1. Disiplinkan waktu.
Semua orang diberi waktu yang sama, yakni 24 jam dalam sehari, 7 hari dalam seminggu. Dalam sehari, kita sudah harus mengalokasikan dan menghabiskan waktu untuk menjalankan aktivitas rutin yakni untuk ibadah, tidur, makan, membersihkan diri, mempersiapkan diri untuk berangkat, perjalanan dari rumah ke kantor, dan lain-lain. Aktifitas rutin tersebut harus dihitung sebagai bagian dari kesibukan karena memakai waktu kita. Dengan begitu, kita lebih menghargai dan mengatur waktu lebih baik.
2. Perencanaan.
Banyak orang mengatakan bahwa apabila anda merencanakan pekerjaan artinya pekerjaan anda sudah setengah selesai. Ini dikarenakan dengan persiapan yang baik dan rapi, maka pikiran menjadi tenang, alur pikiran teratur, dan tidak bertumpuk-tumpuk antara urusan satu dengan urusan lain. Perencanaan itu meliputi dua hal, mengatur susunan pekerjaan anda berdasarkan prioritas dan kedua adalah waktu pengerjaannya yang meliputi kapan pelaksanannya dan banyaknya waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikannya.
3. Fokus.
Dalam menyelesaikan pekerjaan, kita dituntut untuk fokus dan tidak melakukan aktifitas lain yang tidak berhubungan, misalnya sms, menonton televisi, dan lain-lain. Fokus menjadikan pikiran terpusat pada satu urusan sehingga pekerjaan bisa cepat selesai dan kita bisa beralih ke pekerjaan berikutnya. Merampungkan satu pekerjaan, selain akan mengurangi beban stress juga menjadi semangat untuk merampungkan pekerjaan kedua, demikian seterusnya.
4. Delegasikan.
Bila pekerjaan utama anda adalah bisnis yang menghasilkan pemasukan lumayan besar, maka tidak ada salahnya bila sebagian pekerjaan anda didelegasikan ke orang lain, seperti merekrut bagian pengetikan, akuntansi, administrasi, penjualan, pengiriman, dan lain-lain. Dalam hal pekerjaan, anda sebaiknya memberi tahu atasan anda bila pekerjaan yang diberikan sudah melebihi kemampuan anda dan dianggap sudah membutuhkan waktu kerja melebihi waktu efektif kerja yang ditentukan. Tidak ada salahnya melaporkan seperti itu. Selama anda terlihat oleh atasan adalah orang yang bersungguh-sungguh dalam bekerja tentu dia akan percaya pada apa yang anda katakan, dan tidak berpikir negatif.
Hidup terlalu berharga bila hanya dihabiskan untuk menjalani kesibukan pekerjaan. Masih ada keluarga kita yang membutuhkan kehadiran kita, dan masih banyak hal lain yang bisa kita lakukan untuk menjadi lebih bahagia dan mengusahakan kesehatan yang lebih prima. Kita mencari uang untuk kita dinikmati bukan untuk menjadikan hidup kita berat dan susah.
Pekerjaan kantor sering membuat kita stress karena banyaknya hal yang mesti kita kerjakan dengan suasana yang monoton. Pekerjaan terasa tidak ada habis-habisnya dengan daftar yang tidak pernah berkurang. Jangankan untuk melakukan refreshing sebentar saja, bahkan untuk bernapas pun rasanya sudah tidak sempat.
Menumpuknya pekerjaan mesti disikapi dengan profesional. Bila ada hal yang tidak berjalan dengan semestinya semisal pekerjaan yang terlalu menyiksa atau membosankan, kita harus terampil dan kreatif mengkondisikan suasana agar tetap termotivasi. Kita tentu tidak bisa serta merta menyalahkan pekerjaan yang menjadi sumber rejeki kita, karena mengeluh tidak akan menyelesaikan pekerjaan malah semakin memperlambat rampungnya pekerjaan. Lagi pula, kita mengeluh akan menjadikan kita semakin bosan tentu saja. Nah, sebelum semua berjalan semakin rumit, ini ada beberapa hal yang mesti dipertimbangkan;
1. Disiplinkan waktu.
Semua orang diberi waktu yang sama, yakni 24 jam dalam sehari, 7 hari dalam seminggu. Dalam sehari, kita sudah harus mengalokasikan dan menghabiskan waktu untuk menjalankan aktivitas rutin yakni untuk ibadah, tidur, makan, membersihkan diri, mempersiapkan diri untuk berangkat, perjalanan dari rumah ke kantor, dan lain-lain. Aktifitas rutin tersebut harus dihitung sebagai bagian dari kesibukan karena memakai waktu kita. Dengan begitu, kita lebih menghargai dan mengatur waktu lebih baik.
2. Perencanaan.
Banyak orang mengatakan bahwa apabila anda merencanakan pekerjaan artinya pekerjaan anda sudah setengah selesai. Ini dikarenakan dengan persiapan yang baik dan rapi, maka pikiran menjadi tenang, alur pikiran teratur, dan tidak bertumpuk-tumpuk antara urusan satu dengan urusan lain. Perencanaan itu meliputi dua hal, mengatur susunan pekerjaan anda berdasarkan prioritas dan kedua adalah waktu pengerjaannya yang meliputi kapan pelaksanannya dan banyaknya waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikannya.
3. Fokus.
Dalam menyelesaikan pekerjaan, kita dituntut untuk fokus dan tidak melakukan aktifitas lain yang tidak berhubungan, misalnya sms, menonton televisi, dan lain-lain. Fokus menjadikan pikiran terpusat pada satu urusan sehingga pekerjaan bisa cepat selesai dan kita bisa beralih ke pekerjaan berikutnya. Merampungkan satu pekerjaan, selain akan mengurangi beban stress juga menjadi semangat untuk merampungkan pekerjaan kedua, demikian seterusnya.
4. Delegasikan.
Bila pekerjaan utama anda adalah bisnis yang menghasilkan pemasukan lumayan besar, maka tidak ada salahnya bila sebagian pekerjaan anda didelegasikan ke orang lain, seperti merekrut bagian pengetikan, akuntansi, administrasi, penjualan, pengiriman, dan lain-lain. Dalam hal pekerjaan, anda sebaiknya memberi tahu atasan anda bila pekerjaan yang diberikan sudah melebihi kemampuan anda dan dianggap sudah membutuhkan waktu kerja melebihi waktu efektif kerja yang ditentukan. Tidak ada salahnya melaporkan seperti itu. Selama anda terlihat oleh atasan adalah orang yang bersungguh-sungguh dalam bekerja tentu dia akan percaya pada apa yang anda katakan, dan tidak berpikir negatif.
Hidup terlalu berharga bila hanya dihabiskan untuk menjalani kesibukan pekerjaan. Masih ada keluarga kita yang membutuhkan kehadiran kita, dan masih banyak hal lain yang bisa kita lakukan untuk menjadi lebih bahagia dan mengusahakan kesehatan yang lebih prima. Kita mencari uang untuk kita dinikmati bukan untuk menjadikan hidup kita berat dan susah.