Pada postingan kali ini, saya tertarik untuk membahas istilah waktu adalah uang. Kita tidak mengetahui wujud waktu dan waktu hanya bisa kita rasakan dan ukur dengan membayangkan sesuatu yang terjadi selama satu ukuran waktu itu sendiri. Misal, bila kita membayangkan 1 hari, maka yang ada dalam pikiran kita adalah rentang dari bangun pagi hari ini hingga bangun pagi lagi di esok hari. Waktu di dunia ini dihitung dengan patokan pergerakan bumi dengan matahari yang menghasilkan siang dan malam. Mungkin jadi bingung ya.. Memang waktu tidak gampang untuk didefinisikan, tapi begitu kita sebut 1 menit, 1 jam, 1 hari, 1 tahun, kita langsung tahu begitu kita membayangkannya.
Segala sesuatu membutuhkan waktu, tidak peduli apa pun itu. Bila waktu berhenti, tentu saja kehidupan juga telah berakhir. Jadi, segala yang menjadi aktivitas kita membutuhkan waktu atau berjalan dalam ukuran waktu. Baik itu membuat kue, membuat kerajinan tangan, berpikir, menulis, berkomunikasi, mempersiapkan sesuatu, beribadah, bepergian, menelpon, dan lain-lain, tidak ada yang luput dari waktu. Dan yang unik dari waktu adalah terbatas, tidak kembali lagi, dan jumlahnya selalu sama. Dari semua alasan itu, maka waktu adalah satu tanda kebesaran Allah SWT.
Apa pun yang kita lakukan, satu titik waktu hanya bisa dilalui dengan satu tindakan. Dalam rentang waktu tertentu, kita bisa melakukan banyak aktivitas dan semakin banyak aktivitas bermanfaat yang bisa kita lakukan atau kita selesaikan maka semakin efektif waktu kita. Ada pesan dalam agama yang mengatakan ‘hidup untuk beribadah’. Hidup berarti waktu. Jadi waktu dipakai untuk beribadah. Beribadah dalam arti umum adalah menjalankan semua aktivitas karena Allah SWT, termasuk sholat, makan, istirahat, bekerja, dan semua hal yang diperintahkan oleh Allah SWT kepada kita. Jadi waktu dipakai untuk mendatangkan manfaat saja, bukan untuk hal-hal yang membawa dampak negatif.
Orang yang memanfaatkan waktu dengan baik, berarti juga memanfaatkan peluang dengan sebaik-baiknya. Bila waktu yang terbatas itu kita gunakan untuk fokus melakukan suatu usaha maka hasilnya akan bisa kita lihat lebih cepat, sebaliknya bila seseorang selalu mengulur waktu dalam melakukan usaha yang sama maka hasilnya akan lama ia peroleh itupun tidak tahu juga apakah akan ada hasilnya atau tidak ada sama sekali.
Nah, selisih waktu tadi yakni antara yang fokus dan yang mengulur waktu itulah keuntungan dari orang yang fokus atau yang efektif dalam menggunakan waktu. Selisih itu kita kalikan dengan keuntungan dari hasil yang diperoleh dalam periode tertentu, maka akan kita dapatkan jumlah uang per waktu. Contoh, orang yang fokus atau efektif sudah meraih sukses setahun lebih awal dibanding orang yang mengulur waktu. Artinya orang yang fokus sudah mendapatkan untung selama setahun sementara orang yang mengulur waktu masih berusaha. Jika keuntungan dari hasil usaha orang yang fokus 2 juta per bulan, maka dalam setahun orang yang fokus sudah mendapatkan 24 juta, sementara orang yang mengulur waktu belum mendapatkan apa-apa malah masih terus menghabiskan dananya. Itulah harga dari waktu yang dipergunakan secara efektif. Dan akhirnya, itulah alasan mengapa muncul istilah waktu adalah uang, seperti itulah cara menghitungnya.
Segala sesuatu membutuhkan waktu, tidak peduli apa pun itu. Bila waktu berhenti, tentu saja kehidupan juga telah berakhir. Jadi, segala yang menjadi aktivitas kita membutuhkan waktu atau berjalan dalam ukuran waktu. Baik itu membuat kue, membuat kerajinan tangan, berpikir, menulis, berkomunikasi, mempersiapkan sesuatu, beribadah, bepergian, menelpon, dan lain-lain, tidak ada yang luput dari waktu. Dan yang unik dari waktu adalah terbatas, tidak kembali lagi, dan jumlahnya selalu sama. Dari semua alasan itu, maka waktu adalah satu tanda kebesaran Allah SWT.
Apa pun yang kita lakukan, satu titik waktu hanya bisa dilalui dengan satu tindakan. Dalam rentang waktu tertentu, kita bisa melakukan banyak aktivitas dan semakin banyak aktivitas bermanfaat yang bisa kita lakukan atau kita selesaikan maka semakin efektif waktu kita. Ada pesan dalam agama yang mengatakan ‘hidup untuk beribadah’. Hidup berarti waktu. Jadi waktu dipakai untuk beribadah. Beribadah dalam arti umum adalah menjalankan semua aktivitas karena Allah SWT, termasuk sholat, makan, istirahat, bekerja, dan semua hal yang diperintahkan oleh Allah SWT kepada kita. Jadi waktu dipakai untuk mendatangkan manfaat saja, bukan untuk hal-hal yang membawa dampak negatif.
Orang yang memanfaatkan waktu dengan baik, berarti juga memanfaatkan peluang dengan sebaik-baiknya. Bila waktu yang terbatas itu kita gunakan untuk fokus melakukan suatu usaha maka hasilnya akan bisa kita lihat lebih cepat, sebaliknya bila seseorang selalu mengulur waktu dalam melakukan usaha yang sama maka hasilnya akan lama ia peroleh itupun tidak tahu juga apakah akan ada hasilnya atau tidak ada sama sekali.
Nah, selisih waktu tadi yakni antara yang fokus dan yang mengulur waktu itulah keuntungan dari orang yang fokus atau yang efektif dalam menggunakan waktu. Selisih itu kita kalikan dengan keuntungan dari hasil yang diperoleh dalam periode tertentu, maka akan kita dapatkan jumlah uang per waktu. Contoh, orang yang fokus atau efektif sudah meraih sukses setahun lebih awal dibanding orang yang mengulur waktu. Artinya orang yang fokus sudah mendapatkan untung selama setahun sementara orang yang mengulur waktu masih berusaha. Jika keuntungan dari hasil usaha orang yang fokus 2 juta per bulan, maka dalam setahun orang yang fokus sudah mendapatkan 24 juta, sementara orang yang mengulur waktu belum mendapatkan apa-apa malah masih terus menghabiskan dananya. Itulah harga dari waktu yang dipergunakan secara efektif. Dan akhirnya, itulah alasan mengapa muncul istilah waktu adalah uang, seperti itulah cara menghitungnya.