Di saat kita bergaul dengan dunia luar, semua bisa terjadi mulai dari yang baik hingga yang buruk. Ditambah dengan perasaan yang kita miliki maka akan menambah nilai dramatis yang kita alami itu. Di antara sekian banyak rasa yang mungkin muncul ada satu hal yang bisa jadi sering kita alami yakni ungkapan perasaan kata-kata kecewa. Perasaan kecewa bisa muncul kapan saja karena kita tidak bisa menahan munculnya pengharapan yang besar terhadap sikap seseorang.
Ungkapan perasaaan kecewa bagi sebagian orang sangat susah untuk disembunyikan. Bisa saja kita secara refleks menyampaikan kata kata kecewa langsung terhadap yang bersangkutan dengan harapan menjadi pertimbangan langsung untuk orang tersebut bahwa kita tidak suka dengan sikapnya. Beretikakah bila bersikap demikian? Menurut saya, sah sah saja, selama diungkapkan dengan kata-kata yang tidak berat dan tidak sampai membaut orang itu merasa disalahkan secara frontal.
Menjadi pribadi yang disukai banyak orang bukan berarti kita bisa lepas dari adanya rasa kecewa. Begitu banyak karakter yang kita temui di setiap kepentingan kita, sehingga tidak menutup kemungkinan bahwa kita akan melihat, mendengar, dan berinteraksi dengan orang dengan sifat yang bertolak belakang dengan kita. Bisa jadi orang itu adalah keluarga kita, bahkan bisa jadi orang itu adalah orang tua kita. Misal, kita yang pada dasarnya ingin melihat orang tua kita menjadi tenang di masa tuanya dengan tidak terlalu keras memaksakan diri untuk bekerja, tetap saja menyibukkan diri untuk berdagang padahal kebutuhan sehari-hari mereka bisa terpenuhi dari pemberian anak-anaknya.
Ungkapan perasaan kata kata kecewa adalah perlu untuk disampaikan dikarenakan memendam suatu rasa tanpa pernah dikeluarkan akan menjadi beban pikiran yang sebenarnya tidak perlu ada. Beban yang ditanggung sendiri akan membuat kita merasa capek tanpa perlu bekerja berat, kepala jadi pusing di hari libur, jadi sibuk sendiri di saat orang bersantai, bahkan menjadi sepi di tengah keramaian. Perasaan apa pun yang kita miliki sebaiknya dikeluarkan selama itu tidak menjelekkan siapa pun tapi semata-semata untuk kebaikan bersama. Setidaknya orang bersangkutan tahu bahwa ada yang kecewa dengan sifatnya yang seperti itu..
Kecewa karena cinta adalah kecewa yang paling popular untuk abad sekarang, mungkin karena di Indonesia yang namanya pacaran itu baru dekade ini saja jadi booming. Jaman dulu kan, jarang sekali ada yang namanya pacaran, mojok berdua, pegang tangan, dan lain-lain.. Paling jaman dulu cuma bisa bikin surat cinta, langsung melamar, dan mengekspresikan kata2 kecewa dengan menyusun puisi kecewa.. Dunia memang berubah jauh…