Percaya diri itu, muncul dari diri kita sendiri yang sifatnya subyektif. Subyektif loh, yang artinya bukan orang lain yang membuat kita percaya diri. Kepercayaan diri itu muncul dari dalam diri berdasarkan pengalaman yang telah kita lalui selama ini. Hal utama yang membentuk kepercayaan diri adalah keluarga kita, karena sedari kecillah kita mulai belajar untuk percaya diri. 

Seringkali banyak orang terjebak dalam ketidakpercayaan diri alias malu bila dilahirkan dalam keluarga yang pas-pasan, seperti saya (awalnya). Minder saja melihat orang yang punya banyak harta, dan saya tidak. Tapi, untunglah pikiran itu bisa saya ubah menjadi semangat untuk mengubah hidup. Dengan tekad dan mimpi yang selalu membara, akhirnya saya bisa juga. Loh, kok malah curhat?

Semula mungkin kita beranggapan orang kaya itu sedemikian tingginya, sehingga kita tidak merasa pantas untuk bisa seperti mereka. Ini keliru, sangat keliru. Ternyata, orang kaya juga manusia loh! Yang sama dengan kita juga diciptakan oleh Tuhan yang sama, di bumi yang sama, dan fisik yang sama. Kalau kita lebih melarat itu cobaan saja untuk kita semangat 45 berjuang untuk hidup yang lebih baik. Perlu diketahui, orang sukses/kaya itu banyak yang berhasil dari orang yang miskin. Perhatikan, ‘banyak’ tidak ‘semua’. Kalau begitu kenapa kita tidak termasuk dalam kelompok yang berhasil itu?

Ingat, semua manusia dilahirkan sama, fisik yang sama, dan kemampuan yang sama. Kita semua dilahirkan dari bayi yang tidak punya kemampuan apa-apa, kita juga rata-rata memerlukan waktu yang sama untuk bisa merangkak, bicara, berjalan, dan lain-lain. Kenapa nasib kita tidak sama? Kitalah jawabannya.

---
Blog yang teman baca ini telah disetting dofollow agar comment yang teman tulis di sini bisa backlink ke blog teman-teman.
---