Dalam menjalani aktivitas sehari-hari, bosan adalah hal yang tidak bisa dihindari. Rasa bosan muncul terutama karena kegiatan atau aktivitas yang kita jalani adalah rutinitas atau dikerjakan secara berkala baik itu skala mingguan, bahkan tahunan.
Rasa bosan adalah akibat dari rasa jenuh karena melakukan yang itu-itu saja, misal sering makan satu jenis makanan tertentu, selalu masuk kerja pagi dengan mood kurang bagus, dan banyak contoh lainnya. Rasa bosan membutuhkan solusi berupa penyegarkan kembali dengan menghadirkan sesuatu yang beda dari apa yang biasa dialami setiap hari.
Percaya atau tidak, kata bosan adalah kata sakti yang membuat kita merasa pantas untuk melakukan pekerjaan dengan asal-asalan, pantas untuk datang terlambat, pantas untuk mengalihkan pekerjaan kita ke orang lain. Padahal kita tidak boleh seperti itu. Kalau bos kita tidak sabar menghadapi kita, bisa jadi surat pemecatan melayang. Upps..
Rasa bosan bisa muncul karena kita menginginkan tantangan yang lebih tinggi. Tantangan itu diperlukan agar bisa mengaktualisasikan diri di tengah lingkungan sebagai prestasi pribadi, yang dengan itu muncullah kepuasan. Kalau seseorang tidak ingin tantangan berarti dia itu bukan orang bosan, tapi orang malas.
Rasa bosan harus kita lawan dengan cara kreatif. Menurut saya, mood kita sangat ditentukan saat kita bangun pagi dan saat persiapan memulai aktivitas. Misal kalau kita bangun kesiangan dan terburu-buru mempersiapkan diri tentu berbeda dengan orang yang bangun tidur lebih subuh dan tenang saat mempersiapkan diri dan saat berangkat kerja. Mungkin tidak berkaitan langsung dengan bosan, namun bila hari kita diawali dengan mood yang jelek, maka seharian kita akan menggerutu dan tidak semangat dan ini adalah langkah pertama menuju bosan.
Contoh kreatif lainnya adalah mencoba alternatif baru dari yang biasa dilakukan. Misal memakai kendaraan yang berbeda, melalui jalur yang berbeda, membawa bekal yang berbeda. Itu masih hal-hal yang kecil. Jika menginginkan nuansa yang lebih besar, coba minta kepada atasan untuk diberi tugas yang berbeda atau minta ditempatkan di area baru agar merasa tertantang kembali karena harus belajar hal-hal baru dan teman kerja baru.
Apa pun itu, rasa bosan tidak bisa kita remehkan meski sangat gampang bagi kita untuk mengucapkannya. Bila kita berteman akrab dengan kata ‘bosan’, maka kemajuan dalam skala lebih besar sangat susah untuk kita raih. Lihatlah orang-orang sukses di daerah kita, di televisi, dan di media lainnya, mereka adalah orang yang pasti bisa mengatur rasa bosannya dengan cerdas sehingga bisa bertahan dalam berjibaku dengan rutinitas pekerjaan atau usahanya. Yah, jadilah orang yang tidak pernah mau menyerah pada kata ‘bosan’. Setuju?
Rasa bosan adalah akibat dari rasa jenuh karena melakukan yang itu-itu saja, misal sering makan satu jenis makanan tertentu, selalu masuk kerja pagi dengan mood kurang bagus, dan banyak contoh lainnya. Rasa bosan membutuhkan solusi berupa penyegarkan kembali dengan menghadirkan sesuatu yang beda dari apa yang biasa dialami setiap hari.
Percaya atau tidak, kata bosan adalah kata sakti yang membuat kita merasa pantas untuk melakukan pekerjaan dengan asal-asalan, pantas untuk datang terlambat, pantas untuk mengalihkan pekerjaan kita ke orang lain. Padahal kita tidak boleh seperti itu. Kalau bos kita tidak sabar menghadapi kita, bisa jadi surat pemecatan melayang. Upps..
Rasa bosan bisa muncul karena kita menginginkan tantangan yang lebih tinggi. Tantangan itu diperlukan agar bisa mengaktualisasikan diri di tengah lingkungan sebagai prestasi pribadi, yang dengan itu muncullah kepuasan. Kalau seseorang tidak ingin tantangan berarti dia itu bukan orang bosan, tapi orang malas.
Rasa bosan harus kita lawan dengan cara kreatif. Menurut saya, mood kita sangat ditentukan saat kita bangun pagi dan saat persiapan memulai aktivitas. Misal kalau kita bangun kesiangan dan terburu-buru mempersiapkan diri tentu berbeda dengan orang yang bangun tidur lebih subuh dan tenang saat mempersiapkan diri dan saat berangkat kerja. Mungkin tidak berkaitan langsung dengan bosan, namun bila hari kita diawali dengan mood yang jelek, maka seharian kita akan menggerutu dan tidak semangat dan ini adalah langkah pertama menuju bosan.
Contoh kreatif lainnya adalah mencoba alternatif baru dari yang biasa dilakukan. Misal memakai kendaraan yang berbeda, melalui jalur yang berbeda, membawa bekal yang berbeda. Itu masih hal-hal yang kecil. Jika menginginkan nuansa yang lebih besar, coba minta kepada atasan untuk diberi tugas yang berbeda atau minta ditempatkan di area baru agar merasa tertantang kembali karena harus belajar hal-hal baru dan teman kerja baru.
Apa pun itu, rasa bosan tidak bisa kita remehkan meski sangat gampang bagi kita untuk mengucapkannya. Bila kita berteman akrab dengan kata ‘bosan’, maka kemajuan dalam skala lebih besar sangat susah untuk kita raih. Lihatlah orang-orang sukses di daerah kita, di televisi, dan di media lainnya, mereka adalah orang yang pasti bisa mengatur rasa bosannya dengan cerdas sehingga bisa bertahan dalam berjibaku dengan rutinitas pekerjaan atau usahanya. Yah, jadilah orang yang tidak pernah mau menyerah pada kata ‘bosan’. Setuju?