Iseng-iseng melamun tentang masa-masa di mana saya belum punya apa-apa, eh malah kepikiran ide untuk menuliskannya sebagai bahan postingan. Sekarang saya belum memiliki banyak harta,  tapi melihat perubahan hidup yang saya jalani selama 10 tahun terakhir, sangatlah pantas bila saya mengucapkan Alhamdulillah. Hampir semua yang ada dalam pikiranku sudah terjadi dan sudah saya alami, sekarang malah sibuk membangun mimpi dan pencapaian berikutnya.

Tidak terasa bahwa saya dulu juga punya kisah sedih nyata, cuma seakan mulai mengabur karena keasyikan dalam mengejar cita-cita. Beberapa hal di antaranya:

1.  Rasa minder, meskipun saya termasuk banyak dipuji karena kepintaran sewaktu sekolah, tetap tidak menjadikan saya sebagai orang yang tampil dengan percaya diri. Diperparah lagi dengan gagap yang harus sampai mengulang dua tiga kali apa yang kuucapkan ke orang lain.

2.  Keuangan keluarga yang pas-pasan dan keinginan untuk menimba ilmu di kuliahan membuat pikiranku benar-benar terbebani dan semakin terpuruk. Untunglah saya mempunyai motivasi yang sangat tinggi sehingga perolehan IPK pun tetap bersaing.

3.  Bila bertemu dengan orang kaya, saya merasa sangat tinggi mindernya bahkan untuk bicara dengan mereka saja saya merasa tidak berhak. Wah, tidak kebayang rasa tidak enaknya makanya lebih senang gaulnya dengan orang kebanyakan saja.

4.  Didikan keluarga juga tidak begitu bagus. Saya merasa jarang didengar dan diperhatikan. Bahkan untuk ranking 1 yang kuraih secara beruntun seakan tidak berarti buat mereka.

Tenang.. saya tidak menjelekkan siapa-siapa di sini, termasuk diri saya. Ini hanya pembelajaran buat orang lain yang merasa depresi dengan hidupnya. Toh, saya juga sudah berubah jauh.. sangat jauh.. Ketemu siapa saja, ok. Keluarga juga saya maklumi ya seperti itu. Jika saya dimanja waktu itu mungkin saya tidak akan termotivasi untuk menjadi seperti sekarang ini.

Seperti apa saya sekarang? Pasti ada yang penasaran.. Hehehe.. Biarlah rahasia saja..